#Pesan Mudir Kepada Santri Rasa Alumni dan Sosialisasi ‘One Pesantren One Al Azhar’ dari PCIM Mesir
(INFO ZAM-ZAM) – Mudir Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok, Ustadz Arif Fauzi, Lc., M.Pd., menyebut santri kelas XII dengan istilah ‘Santri Rasa Alumni’. Alasan beliau, meski mereka belum lulus secara resmi, tetapi sudah banyak yang dinyatakan diterima di Perguruan Tinggi Negeri melalui seleksai jalur prestasi. Hal itu akan diikuti santri lainnya di perguruan/ sekolah tinggi lain baik negeri, maupun swasta bahkan perguruan tinggi di luar negeri. Mengawali kegiatan pengenalan study lanjut ke Mesir yakni Al Azhar Cairo, Mesir yang disampaikan oleh salah seorang pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir, pada Rabu (12/04/2023), Ustadz Arif Fauzi memberikan pembekalan kepada santri dengan materi berjudul ‘Karakteristik Alumni Idel’. Menurut Mudir, ada sepuluh ‘Karakter Alumni Ideal’. Dalam hal ini adalah alumni Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah secara khusus, maupun alumni dan Pontren Muhammadiyah pada umumnya. Dari kesepuluh karateristik itu, sembilan di antaranya adalah: Akidahnya Lurus (Salimul Aqidah); Ibadahnya Benar ( Shohihul Ibadah); Akhlaknya Kokoh (Matinul Khuluq); Badannya Kuwat (Qowiyul Jism); Wawasan Luas (Mutsaqqoful Fikri); Kesungguhan Jiwa (Mujahadatun Nafsi); harishun ‘Ala Waqtih (Pandai Menjaga Waktu); Mandiri (Qadirun ‘Alal Kasbi); dan Memberikan Manfaat (Nafi’ul Lil Ghoir).
“Setelah kalian pemahaman agama Islam diterapkan selama di pondok selama enam tahun, ada juga yang empat tahun. Setelah lulus dan melanjutkan kuliah hingga meraih cita-cita yang diinginkan. Kemudian di antara kalian ada yang menjadi profesor, ada yang jadi pengusaha sukses, jadi pejabat ataupun Kapolres. Jadilah Kapores yang bisa berhasan Arab, Bahasa Inggris dan hafal al Qur’an,” kata Ustadz Arif menyontohkan.
Dengan tegas, Mudir juga mewanti-wanti, katanya, jangan sekali-kali ketika di tengah pergaulan kampus dan lainnya dirinya merasa aman dalam hal akidah. Karena merasa dirinya sudah belajar agama selama enam tahun di pondok. “Sama sekali jangan merasa begitu. Karena pengaruh pergaulan era sekarang sangat lah riskan. Terlebih dalam hal menjaga akidah islam dan merawat fitrah,” tandasnya. Lalu beliau memberikan contoh adanya sebuah lembaga dakwah yang tampilannya bagus, tetapi isinya mengandung ajaran yang menyesatkan akidah Islam yang lurus. Ada juga ujian keistiqomahan dalam bentuk perang pemikiran. Bisa jadi itu ada di lingkungan kampus tempat kuliah, semisal dengan adanya dosen yang berpola pikir liberal, lantas akan memaksa para mahasiswa dalam berdalil keilmuan harus sesuai pola pikirnya. Selain itu banyak contoh yang perlu diwaspadai agar para santri dapat istiqomah, meskipun kelak sudah tidak sebagai santri Pontren Modern Zam-Zam lagi.
Seusai penyampaian pesan Direktur, kegiatan dilanjutkan sosialisasi kuliah di perguruan tinggi Al Azhar di Mesir, oleh Ketua Majlis Hubungan Luar Negeri, PCIM Mesir, ustadz Faiz A. Darmawan. Dikatakannya, salah satu program majlis yang diketuainya, khusus di bulan Ramadan ini adanya program Musafir yaitu Motivasi dan Sosialisasi PCIM dan Ustadz Mesir.
“Agenda utamanya adalah silaturahmi dan motivasi kepada sejumlah Pondok Pesantren Muhammadiyah yang notabene masih minim informasi terkait ‘ke-Al Azhar-an maupun ke-PCIM-an,” kata Ustadz Faiz. Seraya merajuk, jika Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah dinilai termasuk kategori yang cukup tau dengan tujuan program yang baru yang dimaksud. Dijelaskan, sedikitnya ada tujuh PontrenMu yang disambanginya dalam mewujudkan program tersebut. Yakni, Darul Ulum Majenang, Ponpes Al Madina Pingit, Rakit; SMA M Boarding Class, Wonsobo; SMAM Banjarnegara,Ma’had PPMTQ Slinga, Purbalingga; MAM Purwokerto dan Pontren Modern Zam-Zam. Adapun target dari program ini, bagaimana agar dari ketujuh PontrenMu yang didatangi, kelak dapat terwakili salah satu santrinya yang bisa kuliah di Al Azhar Mesir. “Ingin me-goal-kan one pesntren one Al Azhar. Terutama di pesantren Muhammadiyah dari enam yang belum santrinya di Al Azhar itu. Kalau Zam-Zam sudah ada,” terangnya. (h)