25.4 C
Purwokerto
Sabtu, 20 April 2024
spot_img

SERAH TERIMA SANTRI BARU: PPM ZAMZAM PONDOK TERBESAR KE-2 SE INDONESIA

 

(PPM ZAMZAM) – Serah Terima Santri Baru Pondok Pesantren Modern (PPM) Zamzam tahun ajaran 2020/2021 berbeda dari kebiasaan tahun sebelumnya. Kegiatan ini biasanya dihadiri ribuan undangan baik santri, wali santri maupun keluarga santri dari berbagai daerah baik dalam dan luar wilayah Pulau Jawa. Dengan adanya cobaan pandemi Covid-19, kegiatan monumental ini terpaksa hanya mengundang perwakilan santri dan wali santri dalam jumlah terbatas, berlangsung pada Ahad, (12/07/2020) di aula serba guna gedung Fadhillah asrama putri.
Hadir dan memberi sambutan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah sekaligus Dewan Pembina PPM Zamzam Bapak Haji Casiwan HS, Anggota Dewan Pembina PPM Zamzam Ustadz Drs H. Agus Miftah, Camat Cilongok Bapak Roni Hidayat, SSTP. M.Si., perwakilan wali santri, ustadz Drs. H. Abdul Azis Nasibuddin, SH., MM. MH., Direktur PPM Zamzam ustadz Arif Fauzi, S.Pd.I., Lc. Hadir pula Kepala SMA MBS Zamzam Ustadz Pandi Yusron, B.Sh., M.H., Kepala SMP MBS Zamzam ustadz Drs. H. M. Djohar, M.Pd., perwakilan Forum Komunikasi Kecamatan (Forkompicam) Kecamatan Cilongok, Kepala Desa Pernasidi, Kepala KUA Cilongok dan para asatidz.

Camat Cilongok Bp. Roni Hidayat, SSTP., M.Si
Camat Cilongok Bp. Roni Hidayat, SSTP., M.Si

“Atas nama pimpinan cabang dan pembina kami menyampaikan, terselenggaranya ini semata-mata karena memikirkan umat dan membantu program pemerintah. Untuk itu barangkali dalam berkiprah selama ini PPM Zamzam ada hal yang kurang pas mohon dimaklumi. Intinya tujuan kami dalam rangka untuk mecerdaskan bangsa,” kata haji Casiwan dalam sambutannya.
Dijelaskan bahwa dalam usaha penanggulangan dan menghadapi cobaan adanya Covid -19 pihak pondok senantiasa menjalin komunikasi untuk mendapatkan rujukan dari pemerintah dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten serta Dinas Kesehatan, termasuk tata aturan dan usaha-usaha yang harus dilakukan dalam hal cara menangani santri setelah masuk. Baik dari protokol kesehatan, menyediakan ruang isolasi, karantina dan pengaturan ruang kelas terkait aturan jaga jarak, yang jika dilakukan secara serentak membutuhkan ruang ekstra untuk tambahan selain yang telah teresedia di pondok baik di Pernasidi maupun asrama Cikidang.
Selain itu, Pak haji Casiwan juga menyampaikan di depan wali santri tentang  harapan dan keinginan sederhana tetapi sangat urgen, kepada santri yang mondok di PPM Zamzam, katanya, kalau anaknya mondok agar akhlaknya bagus, syukur bonusnya khafidz 30 juz, 20 atau minimal 10 juz. Selain itu, dipikirkan juga bagaimana agar santri yang sudah tamat bisa melanjutkan kuliah, baik langsung atau tertunda.

“Lebih penting lagi, baik orang tua dan santri yang mondok di Zamzam hendaknya luruskan niat dan jangan setengah-setengah. Insya Allah Zamzam akan memberikan yang terbaik untuk anak kita. Kami sering memantau dan mengawal yaitu teman-teman ustadz itu tidak boleh setengah-setangah. Sebab ini amanah yang besar untuk kita, manakala kita tidak melayani secara masksimal maka akan dzalim,” tandasnya.
Ditambahkan oleh Ustadz Drs. Agus Miftah, bahwa serah terima santri kepada pihak pondok ini hendaknya dilakukan dengan sepenuh hati. “Bapak ibu wali santri menyerahkannya jangan setengah hati. Yakni menyantrikan anaknya di PPM Zamzam dengan segala konsekuensinya. Pasrah sepenuh hati, bukan pasrah bongkokan. Artinya setelah Bapak, Ibu menyerahkan putra-putrinya di PPM Zamzam ini, orang tua tidak melepas kewajiban, bahkan harus ditingkatkan. Orang tua yang berada di rumah pun ikut memantau, mendoakan bahkan menyesuaikan diri dengan putra-putrinya yang sudah di Pondok Pesantren. Sehingga ketika putra-putri ada waktu libur pulang, orang tua tidak kaget. Jangan sampai di pondok sudah diatur sedemikian rupa, shalat tepat waktu, jemaah tak boleh terlambat, setelah di rumah tidak ada aturan sama sekali. Bahkan orang tuanya tidak menegur sama sekali, atau tidak melakukan apa yang semestinya dikerjakan,” paparnya.

 
Menurut Direktur PPM Zamzam, ustadz Arif, santri pendaftar untuk tahun ajaran 2020-2021 itu totalnya 1024. Jumlah santri yang diterima melalui proses seleksi dengan melalui beberapa tahapan, berjumlah 789. Sehingga kalau digabung antara santri lama dengan santri baru yang sekarang mondok di PPM Zamzam berjumlah 1803. Tempatnya terbagi menjadi dua titik yakni di Pernasidi Pondok putra dan putri serta di Cikidang. Semua menetap di pondok pesantren dengan pengawalan Musyrif (pengelola asrama) dan wali kelas serta seluruh guru yang mengajar di pondok pesantren.

“Sebuah kebanggan bahwa PPM Zamzam Muhammadiyah Cilongok adalah pondok terbesar nomor dua milik Muhammadiyah se Indonesia. Awalnya santri hanya 25 anak, hingga di tahun ke – 13 ini telah menembus angka 1803. Tentunya telah banyak pikiran yang dicurahkan, banyak perjuangan yang dilaksanakan dan mungkin pengorbanan dari harta dst. Yang telah diberikan. Maka mudah-mudahan PPM Zamzam dari tahun ke tahun semakin bermanfaat untuk umat dan bermanfaat untuk negeri ini. Hal ini tentu perlu dukungan. Kalau kami sebagai pelaksana tentunya punya keterbatasan, baik sisi tenaga, pikiran dan seterusnya. Maka dukungan ini bisa saja diberikan oleh wali santri atau pemerintah setempat, pemerintah kabupaten agar nanti kita dalam penyelenggaraan proses pendidikan ini benar-benar sesuai dengan yang diharapkan bersama,” terang ustadz Arif. (h)

Simak Vidio berikut:

Informasi Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Sosial Media

4,985FansSuka
3,802PengikutMengikuti
5,719PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

informasi Terbaru