25 C
Purwokerto
Jumat, 07 Februari 2025
spot_img

MPLP PPM ZAMZAM MUHAMMADIYAH: Menyiapkan Kader Ummat, Persyarikatan dan Bangsa  

 

(PPM ZAMZAM) – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Siswa Baru sebelumnya menggunakan istilah Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD). Di Pondok Pesantren Modern (PPM) Zamzam Muhammadiyah Cilongok menggunakan istilah Masa Pengenalan Lingkungan Pesantren (MPLP). Intinya, tujuan kegiatan ini, menurut Ketua Panitia, Ustadz Fachri Afifudin, S.Pd., agar santri baru dapat mengenal dan menyatu serta beradaptasi dengan lingkungan Pondok Pesantren dalam rangka mempersiapkan diri mengikuti kegiatan belajar. Kegiatan bertema, ‘Dengan pendidikan kita wujudkan generasi unggul dan berkualitas untuk menyongsong revolusi industri 4.0 pada masa Covid-19.’ Dilaksanakan secara daring (virtual) melalui   Zoom Meeting sejak Senin-Sabtu (13-18/07/2020). Pada hari pertama, setelah pembukaan dan pembacaan ayat suci al Qur’an dilanjutkan sambutan dari Kepala SMP MBS Zamzam Muhammadiyah, Drs. H. M. Djohar, M.Pd., kemudian sambutan akbar oleh Direktur PPM Zamzam Muhammadiyah Cilongok ustadz Arif Fauzi, S.Pd.I., Lc.

Mudir PPM Zamzam Muhammadiyah Ustadz Arif Fauzi, S.Pd.I., Lc., memberikan Sambuan Akbar (Simak di Chanel Youtube: Ponpes Zamzam Official)

Ditegaskan ustadz Djohar, di era dimana sekarang penerimaan siswa di sekolah pada umumnya disyaratkan adanya sistem zonasi atau pembatasan wilayah, sehingga siswa baru yang berada di sebuah unit sekolah relatif hanya berasal dari lingkungan terdekat dalam lingkup tingkat Kecamatan atau wilayah tertentu. Sementara santri baru dan lama di PPM Zamzam yang jumlahnya 1803 itu, selain berasal dari wilayah Kecamatan Cilongok, dari Kabupaten Banyumas, Brebes, Cilacap, Banjarnegara, Tegal dan berasal dari beberapa wilayah di luar pulau jawa seperti NTT, Papua, Batam, Riau, Kalimantan  bahkan dari luar negeri (Kuwait).

“Dengan demikian santri dituntut untuk mengetahui keragaman budaya, kebiasaan antar wilayah, antar daerah, antar provinsi. Insya Allah akan menambah pengalaman santri dalam hal interaksi, bergaul, menjalin relasi, kerja sama dengan teman yang berbeda latar belakang budaya dan kehidupan sosialnya. Jika dibandingkan dengan sekolah umum lainnya tentu sangat jauh bedanya. Selain pergaulan lebih luas, wawasan juga semakin bertambah. Dengan demikian, menjadi santri di PPM Zamzam itu telah mengamalkan nilai-nilai tolerasi dalam kemajemukan sebagaimana digariskan dalam surat Al Hujrat ayat 13,” paparnya.

Kemudian dalam sambutan akbar, Direktur PPM Zamzam Muhamamdiyah, ustadz Arif menjelaskan mengenai Visi dan Misi PPM Zamzam. Dikatakan bahwa dengan mengetahuinya, maka santri akan menyiapkan dirinya tentang apa saja yang harus dilakukan, baik dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara daring — akibat pandemi Covid-19,– tapi mudah-mudahan kesempatan untuk berthalabul ‘ilmi di manapun dan kapan pun dengan media apapun tetap terjalin.

“Insya Allah jika tidak ada halangan tanggal 13 September 2020 santri akan berada di Pondok Pesantren kemudian mengikuti program kepesantrenan, di masjid, asrama dan sekolah dengan penuh semangat,” kata ustadz Arif.

Kepada adik santri baru ustadz Arif juga menjelaskan mengenai Visi, Misi dan Moto PPM Zamzam. Visi PPM Zamzam Muhammadiyah Cilongok adalah terbentuknya santri beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah, bertafakuh fiddin, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mandiri dan berjiwa pemimpin.

Disampaikan juga bahwa PPM Zamzam adalah pondok terbesar nomor dua di Indonesia milik Muhammadiyah. Kini alumni PPM Zamzam itu telah tersebar di beberapa negara. Di antaranya ada di Turki,  Sudan, Mesir dan Jepang. Selain itu banyak yang tengah mengikuti proses perkuliahan di Indonesia baik  di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Ustad Arif juga mengharapkan para santri yang kini di rumah, agar berusaha mengikuti seluruh proses kegiatan sekolah, kepesantrenan ataupun kegiatan lain dengan waktu yang telah ditetapkan.

“Kalian di pesantrenkan di PPM Zamzam ini bukan untuk bermain-main, tetapi untuk berthalabul ‘ilmi, sedangkan thalabul ‘ilmi di Ponpes itu bukan satu atau dua tahun, tetapi visi ini akan terbentuk jika kalian mengikuti program Insya Alloh selama enam tahun. jika ditempuh enam tahun, nanti santri selain akan mendapatkan ijazah sekolah juga ijazah pesantren dengan kompetensi yang sangat beragam,” urainya.

Adik santri dihimbau agar tidak galau, tidak risau terkait dengan peminatan yang telah ditetapkan. Dijelaskan bahwa seluruh program  baik Tahfidz, Bahasa, Natural Science dan Sosial Science, itu semua adalah program di bawah pondok pensantren. Para santri tentunya akan mendapatkan ilmu agama, pengawalan dari ustadz, pendidikan karakter, itu lebih cenderung di keasramaan. Adapun di program sekolah tentunya adalah, kami sebelumnya telah mengadakan sosialisasi peminatan, dan nantinya adalah harapannya setiap santri bisa lebih produktif di kelasnya masing-masing.

Dicontohkan, dalam program tahfidz, misalnya. Ini  akan diterima setiap santri karena menjadi bagian  kegiatan keasramaan yang dilaksanakan setelah subuh. Sejumlah program itu harapannya agar  membentuk jiwa santri untuk berfastabiqul khoirot. Sebab semua program baik dan masing-masing memiliki keunggulan. Tidak perlu satu di antaranya tergiur karena temannya masuk di program yang beda atas pilihannya.

Adapun ukuran sukses bagi santri, bila telah menempuh pendidikan satu tahun kemudian dilanjutkan naik ke kelas berikutnya yang lebih tinggi. Syaratnya apabila santri telah tuntas atau tercapai kompetensi akademik yaitu sekolahnya, kemudian memiliki catatan baik di keasramaan, dan cacatan baik juga di program tahfidz.  “Harapannya, ketika unsur ini berjalan dengan baik maka isnya Allah kita akan mendapatkan santri yang memiliki kompetensi yang cukup beragam. Dengan tidak menutup kemungkinan dia juga menguasai ilmu yang lain,” kata Ustadz Arif lagi.

Dalam usaha untuk mencetak kader ummat dan kader persyarikatan, santriwan dan santriwati yang mondok di PPM Zamzam ini diharapkan oleh orang tua, oleh pondok pesantren, oleh masyarakat bisa menjadi kader yang mencerahkan, kader yang bisa memberikan manfaat. Bukan hanya untuk dirinya tetapi juga untuk orang lain.

“Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling banyak memberikan manfaat (hadis, red.) Tentunya manfaat yang didapatkan adalah manfaat di dunia dan di akhirat. Manfaat di dunia insya Allah pemiliknya akan dimuliakan, orang tua juga akan mendapatkan kehormatan, di akhirat juga akan mendapatkan syurga. Sebab itu para santri ditargetkan untuk menjadi kader ummat, persyarikatan dan kader bangsa maka wajib untuk berwastabiqul khairot,” tegasnya. (h)

Informasi Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Sosial Media

4,985FansSuka
3,802PengikutMengikuti
5,719PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

informasi Terbaru