PERJALANAN rombongan guru bahasa Inggris beserta Kepala SMP MBS ZAm-Zam, Ustadzah Evy Nurhidayati, S.Pd dan Kepala SMA MBS Zam-Zam, ustadz pandi Yusron, B.Sh., M.H –Pondok Pesantren Modern (PPM) Zam-Zam Muhamadiyah Cilongok, Banyumas menuju sekolah internasional Kharisma Bangsa (School Global of Education) yang beralamat di Jl. Terbang Layang No.21 Pondok Cabe, Kota Tengerang Selatan, Provinsi Banten, membutuhkan waktu delapan jam. Tepat jam 09.00 WIB. pada Senin (1/08/2023) rombongan study tiru yang dipimpin Ustadzah Erna Wahyu Wulandari, S.Pd., memasuki pintu pos jaga. Setelah petugas mengetahui identitas lembaga dan tujuan kedatangan kami, lantas dibukakan pintu gerbang akses menuju aula di gedung berlantai dua yang terletak di samping gedung utama. Rombongan disambut oleh Humas, Ibu Fitriani Rajab, seraya mempersilkan agar mengisi daftar hadir dilanjutkan untuk mengambil kopi pagi dan snack.
Seremonial acara dipimpin oleh Ibu Fitri. Setelah pembukaan dilanjutkan sambutan pertama oleh Kepala SMA Kharisma Bangsa, Bapak Imam Husnan Nugroho, M.Pd. Beliau perkenalan tim pendidik yang hadir dan memberikan penjelasan singkat padat mengenai profil sekolah berbasis kurikulum Cambridge International. Hadir pula Wakil Kepala SMP Kharisma Bangsa yang mewakili Kepala SMP, karena berhalangan hadir. Selain itu ada tim guru Natasya Alfiani, Kusworo Aris Prasetiyo, Muhammad Agustiuddin dan Mr. Angel Ilaw Aguirre III (Licensed Professional Teacher).
SMP dan SMA MBS Zam-Zam –Pondok Pesantren Modern (PPM) Zam-Zam Muhammadiyah Banyumas dalam ikhtiyar mewujudkan peningkatan mutu, sinergi, memacu kemajuan yang berkualitas, produktif dan melakukan pengembangan proses belajar mengajar yang inovatif, itu sangat perlu untuk membangun relasi antar instansi. Hal itu sebagai pembuka wawasan melalui media belajar yang diamati secara langsung dan bertukar fikiran terkait penerapan kurikulum bertaraf internasional yang terkenal sejak ratusan tahun silam itu. Pemaparan itu disampaikan Kepala SMA MBS Zam-Zam, Ustadz Pandi Yusron, B.Sh. M.H. terkait penjelasan maksud dan tujuan study tiru serta alasan pemilihan Kharisma Bangsa.
“Kegiatan ini sebagai langkah tindak lanjut, setelah sebelumnya mengadakan kerja sama dengan Cambridge University Press And Assessment untuk menjadi Cambridge University Educational Partner. Langkah terkini, kami melakukan study banding ke Kharisma Bangsa School, sebuah sekolah internasional yang mengadopsi kurikulum internasional Cambridge,” terang Ustadz Pandi.
Sedangkan dari pihak Kharisma Bangsa yang disampaikan Kepala SMA Kharisma Bangsa School, Imam Husnan Nugroho, M.Pd. dengan rendah hati ia mengaku sangat bersyukur atas kepercayaan tersebut. Seusai sambutan dilanjut dengan sesi tanya jawab dan peninjuan langsung ke sejumlah kelas baik tingkat SMP dan SMA sekaligus berinteraksi dengan perwakilan siswa yang tengah mengikuti KBM di kelas sekolah international tersebut. Kemudian kembali ke aula untuk melanjutkan dialog dan saling serah terima cinderamata.
Secara panjang lebar Bapak Imam memberikan jawaban-jawaban secara lugas dan penuh keakraban mengenai sejumlah pertanyaan berbahasa Inggris yang sebelumnya telah dikirimkan oleh Tim dari MBS Zam-Zam.
“Sebaiknya saya jawab dengan bahasa Indonesia saja ya, biar lebih detail, akrab dan mengena,” seloroh Bapak Imam yang begitu humble dan disambut tawa akrab.
Atas kepercaryaan itu, Kepala SMA Kharisma Bangsa, Imam menyapaikan terima kasih dan syukur karena almamaternya dijadikan tempat study banding oleh MBS Zam-Zam.
“Alhamdulillah kami dipercaya sebagai tempat untuk study banding oleh MBS Zam-Zam dari Banyumas, Jawa Tengah. Jauh-jauh mereka datang ke sini untuk belajar tentang implementasi kurikulum pendidikan Cambridge di sekolah, terutama tentang Bahasa Inggris. Semoga yang menjadi tujuan teman-teman ini tercapai dan kami bisa membantu untuk pelaksanaan kurikulum cambridge ini,” kata Imam Nugroho.
Dijelaskan Imam, bahwa Kharisma Bangsa menjalankan Kurikulum Cambridge sudah cukup lama, yakni sejak 2017. Sekolah ini salah satu dari sekolah SPK atau Satuan Pendidikan Kerja Sama. Pengawasan langsung di bawah Kementerian Pendidikan. Satuan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar kerja sama antara Lembaga Pendidikan Asing yang diakui di negaranya. Terkait dengan penerapan kurikulum internasional, diakuinya, di awal pelaksanaan sudah pasti ada hambatan-hambatan.
“Tetapi, seberat apapun hambatan itu, harus dikerjakan bersama-sama. Artinya kalau ada komitmen bersama untuk menjalankan kurikulum itu, saya yakin hambatan-hambatan tadi akan bisa diatasi. Sehingga MBS Zam-Zam bisa menjadi sekolah yang lebih maju lagi, baik di bidang Bahasa Inggrisnya maupun di bidang yang lain. Insya Allah,” urai Imam memotivasi.
Rombongan MBS Zam-Zam dalam kesempatan ini diberi keleluasaan untuk melihat langsung proses pembelajaran sekaligus situasi KBM di beberapa ruang kelas. Selain menyaksikan media pembelajaran, alat dan tata ruang kelas dengan kelengkapan fasilitasnya, tentu tak cukup sekali tim MBS Zam-Zam dibuat berdecak kagum. Tampak di ruang kelas siswa putra dan putri dipisah, jumlah rombongan belajarnya hanya belasan sampai duapuluh siswa di tiap kelas. Jumlah mapelnya efisien, peraga pendidikan dengan alat / lab serba canggih serta bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pembelajaran selain itu tampak kebersihan di segala sudut almamater sangat terawat. Setelah kegiatan study tiru, langkah MBS Zam-Zam selanjutnya bagaimana?
“Bismillah, Insya Allah. ICP memang butuh dukungan dari semua pihak,” kata Ustadzah Evy selaku Kepala SMP MBS Zam-Zam.
Diharapkan, setalah kunjungan ini selanjutnya kita menghadapi PR besar terutama bagi para gurunya, yang didukung elemen lain yang ada di PPM Zam-Zam. “English teacher, make your students ‘more comfortable’ to speak in English rather than Indonesia,” pungkas Ustadzah Evy. (h)