24.6 C
Purwokerto
Sabtu, 20 April 2024
spot_img

SEPEKAN SYAIKH DR. TAJUDDIN AL ‘ABBASI DARI SUDAN DI PONTREN MODERN ZAM-ZAM

:Dari Kegiatan Dauroh Hingga Penandatanganan MoU Beasiswa

(INFO ZAMZAM)  –  Syaikh Dr. Tajuddin Al ‘Abbasi selama berada di Pondok Pesantren (Pontren) Modern Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok, Banyumas banyak melakukan aktivitas keilmuan yang insyaAllah menjadi ladang amal jariyah dan dilimpahi keberkahan, baik untuk Syeikh maupun masyarakat di lingkungan Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok. Semenjak Senin –  Ahad (19-25/09), beliau mengajarkan ilmunya kepada santri kelas khusus melalui Dauroh Bahasa Arab dan ilmu hadits, studium generale bagi santri Pontren Zam-Zam keseluruhan dan para ustadz sesuai waktu dan agenda yang telah terjadwal. Bahkan kaum muslimin khususnya Jamaah masjid Baitul Matien dapat menimba ilmu melalui Kajian Ahad Pagi.

mit04048

MoU Beasiswa

Tak hanya sampai di situ, Insya Allah silaturrahmi dan silatul fikri ini akan terus berlanjut melalui program-program tindak lanjut yang telah disepakati. Perwujudan itu sebagaimana telah dilakukan Ustadz Arif Fauzi, Lc., M.Pd., selaku Direktur Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah dengan Syeikh Dr. Tajuddin sebagai Direktur Khidmah Al Sunnah wa Al Sirah. Keduanya telah melakukan penandatangan nota kesepahaman kerja sama (MoU) dalam bidang program pendidikan study lanjut dan kajian intensif lainnya, pada Sabtu (24/09) di kantor Kampus 3 desa Karanglo. Disaksikan para Dewan Pembina, H. Casiwan HS., Drs. H. Tohar, M.Si., Ustdaz Mintaraga Eman Surya, Lc,. MA., Drs. Agus Miftah, Ir. Wahyudianto, Kepala SMA MBS Zam-Zam, Ustadz Pandi Yusron, B.Sh., MH., wakil dari HRD, Ustadz Sholehudin, S.Ag., Kepala Asrama 3, ustadz Semi Priyatno, S.Pd. dan ustadz M. Noor Hidayah, S.Pd.

dauroh di kampus 2 d
dauroh di kampus 2

Dijelaskan oleh Ustadz Arif, penandantangan kerja sama itu meliputi Pertama, berupa study lanjut melalui jalur beasiswa hafiz al Qur’an bagi santri Pontren Modern Zam Zam Muhammadiyah yang ingin masuk ke  Perguruan Tinggi atau Lembaga Pendidikan Ilmu Al qur’an. Kedua telah ditandatangi kerja sama di bidang kegiatan Dauroh Hadits dan Bahasa Arab. Ketiga, pemberian prioritas terhadap asatidz/ segenap pimpinan Pontren Modern Zam-Zam sebagai peserta untuk mengikuti berbagai kajian intensif atau kegiatan seminar yang berkaitan Ilmu hadits baik di dalam maupun luar negeri.

Kajian Ahad Pagi

Selain agenda dauroh dan studium generale bagi santri dan ustadzah, Syeikh Tajuddin juga hadir di kegiatan Kajian Ahad Pagi yang rutin dilaksanakan di Masjid Baitul Matein oleh PR Muhammadiyah Pernasidi. Pada Ahad (25/09) Syeikh Tajuddin hadir memberikan tausyiah dengan bahasa Arab yang didampingi Ustdz Hendi Yudi Saputra, Lc., sebagai penerjemah.

Dikatakan Ustadz Hendi, ringkasan kajian bersama Syekh Tajuddin al- Abbasi ada beberapa catatan secara ringkas. Pertama, pesan Syeikh mengenai urgensi keimanan bagi setiap muslim. “Sifat paling penting yang harus dimiliki oleh muslim adalah Iman dan Tauhid atau meng-esakan allah ta’ala,” kata Ustadz Hendi menyimpulkan. Oleh karenanya, lanjutnya, salah satu doa yang dilantunkan Nabi adalah do’a agar diberikan keyakinan kepada Allah. Kedua, seseorang yang mengaplikasikan Iman dan Tauhid akan menerima segala ketentuan Allah, entah itu saat keadaan lapang maupun sempit.

Sebagaimana Imam Abu Hanifah yang pernah kehilangan barang dagangan karena karam di tengah lautan. Saat sang informan memberitahu beliau perihal barang dagangannya yang tidak selamat, sang imam menundukan kepala sejenak kemudian berucap ‘Alhamdulillah.’ Namun. saat sang informan datang kembali dengan membawa berita terbaru yang ternyata barang dagangan sang imam selamat, beliau kembali merunduk dan berucap ‘Alhamdulillah.’ Juga setelah itu.” Ustadz Hendi melanjutkan. Hal yang penting lainnya, disampaikan bahwa salah satu cara untuk meningkatan keimanan kita kepada Allah adalah dengan memperbanyak Dzikrullah.

Agenda Dauroh dan Studium Generala

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, baik melalui medsos Pontren Zam-Zam dan Web: Pontren Modern ZamZam  maupun berita di laman Suara Aisyiyah .

Agenda utama kehadiran Syeikh Dr. Tajuddin, sebagaimana disampaikan Kepala SMA MBS Zam-Zam, Ustadz Pandi Yusron, B.Sh., M.H., itu selama sepekan untuk menurunkan ilmunya baik di bidang ilmu hadist, bahasa arab serta tentang dakwah Islam.

“Ada tiga agenda yang dilaksanakan di pontren Modern, yaitu dauroh hadits, studium generale dan dauroh bahasa Arab,” kata  Ustadz Pandi.

Dijelaskan, kegiatan dauroh (pelatihan) Intensif Bahasa Arab diperuntukkan bagi santri putra dan putri kelas 12 KMI dan kelas 12 Bahasa. Secara terjadwal, dari Senin pagi di kelas 12 KMI Putri, kemudian kelas 12 Bahasa Putri. Setelah jam istirahat, Syaikh mengajar di kelas 12 Bahasa dan KMI Putra secara paralel. Sedangkan setiap beliau mengajar di kelas, maka didampingi oleh Ustadz penerjemah sesuai yang telah dijadwalkan selama sepekan baik di Kampus 1, Kampus 2 dan Kampus 3. Hingga pada hari keempat, Kamis (22/09) para santri mendapatkan izajah dauroh hadis dan bahasa Arab.

Studium Generale Dan Pengijazahan

Sementara untuk siangnya, lanjut Ustadz Pandi, Syaikh Dr. Tajuddin yang juga Direktur Khidmah Al Sunnah wa Al Sirah mengajarkan ilmunya kepada para Ustadz dan Ustadzah dalam agenda Studium Generale yang didampingi oleh Ustadz Mansyur Hidayat, Lc., sebagai penerjemah. Sebagaimana jadwal yang dibagikan kepada para ustadz, materi yang disampaikan dalam Studium Generale itu tentang ‘Kitab Arba’in Annawawiyah’.

Dalam kegiatan Studium Generale, Syaikh Dr. Tajuddin menjelaskan mengenai hadist-hadits yang terdapat di dalam kitab Arba’in An Nawawiyah. Lebih khusus tentang muqaddimahnya dan kajian hadits yang terdapat di dalam kitab tersebut secara runut dengan penjelasannya. Menurut salah seorang Ustadzah yang enggan disebut namanya, setelah memberikan uraian muqaddimah, dilanjutkan dengan prosesi Pengijazahan. Tujuannya untuk merawat Sanad Ijazah dalam Khazanah Keilmuan.

“Di antara bentuk ijazah, seorang syaikh (guru) mengatakan kepada muridnya, ‘Ajaztuka hadza kama ajazani syaikhi’. Artinya, ‘Aku ijazahkan (ilmu) ini kepadamu, sebagaimana guruku telah mengijazahkan kepadaku’, seperti itu,” terang si Ustadzah menyimpulkan.

Dijelaskan lagi, untuk para ustadz prsosesi pengijazahan langsung oleh Syeikh Dr. Tajuddin. Sedangkan bagi para ustadzah, prosesinya dari Syeikh Dr. Tajuddin melalui Ustadz M. Noor Hidayat. Kemudian Ustadz  Hidayat meneruskan pengijazahan ke istri beliau, Ustadzah Tina Sudianti. Di penghujung acara, Ustadzah Tina melanjutkan prosesi pengijazahan kepada para ustadzah yang mengikuti kegiatan tersebut.

Sepuluh Kiat Menjadi Santri Sukses  

Tidak hanya santri kelas 12 bahasa dan KMI saja yang berkesempatan menimba ilmu dari Syaikh Tajuddin, pada malam hari setelah Isya, seluruh santri Pontren Modern Zam-Zam juga berkesempatan mendapatkan ilmu khsusunya Ilmu hadits dan Bahasa Arab secara bergantian, dimulai dari para santri kelas 7 sampai 11 di kampus 1 pada Senin (19/09) malam. Kemudian pada malam berikutnya para santri putri di kampus 2 dan pada Rabu (21/09) malam giliran para santri di kampus 3 Desa karanglo yang berkesempatan mendapatkan ilmu dari Syaikh.

mit03941

Dikatakan Ustadz M. Noor Hidayat, S.Pd., selaku penerjemah menjelaskan kutipan yang disampaikan syaikh Tajuddin pada Studium Generale untuk santri pada Senim malam yaitu tentang motivasi bagi santri dengan tema, ‘Kayfa takunu talban najhan’ atau ‘Bagaimana sih, santri yang sukses itu?’

“Beliau menyampaikan sepuluh kaidah, atau rumus yang harus dilakukan oleh santri agar menjadi santri yang sukses,” kutip Ustadz Hidayat.

Adapun ke sepuluh kiat itu, lanjut Ustadz Dayat, pertama, bersungguh-sungguh dalam belajar. Kedua, harus merencanakan kapan santri belajar. Ketiga, apabila menemui pelajaran yang susah, jangan ditinggalkan.

“Justru harus dicoba dan dikerjakan. Karena kebanyakan dari santri apabila menemui pelajaran yang susah, ia tinggalkan,” Ustadz Dayat mengutipkan penjelasan Syaikh.

Keempat, apabila ada PR atau kewajiban-kewajiban pada setiap harinya, harus dikerjakan. Sampai kegiatan belajar itu menjadi kebiasaan. Kelima, fokus dan memperhatikan ketika guru menjelaskan atau saat pelajaran berlangsung. Keenam, jangan menumpuk atau menunda-nuda kewajiban. Ketujuh, duduk di barisan pertama. Kedelapan, harus merasa nyaman, senang ketika belajar. Kesembilan belajar bersama, dengan syarat tidak bermain-main, semuanya ingin belajar. Kesepuluh, hormat kepada guru. Dan mempunyai hubungan yang baik dengan sesama santri.  (h)

Informasi Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Sosial Media

4,985FansSuka
3,802PengikutMengikuti
5,719PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

informasi Terbaru