21.8 C
Purwokerto
Jumat, 29 September 2023
spot_img

PBA SMP MBS ZAM-ZAM, SANTRI MENGOLAH MINYAK JELANTAH MENJADI SABUN AROMA REMPAH

(INFO ZAM-ZAM) – Salah satu pembelajaran yang bermakna adalah dengan melibatkan santri dalam belanja masalah dan mencari solusi atau alternatif atas pemecahan masalah tersebut. Keterangan itu disampaikan Kepala SMP MBS Zam-Zam, Ustadzah Evy Nurhidayati, S.Pd.  terkait kegiatan Ujian Berbasis Proyek (Project Based Assessment/PBA) bagi siswa kelas 9 yang juga santri Pondok Pesantren Modern (PPM) Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok, berlangsung selama tiga hari, (Senin-Rabu, 22-24/05/2023) di kelas masing-masing.

img 9134
Presentasi Produk
img 9145
Makalah bahan Presentasi
img 9194
presentasi di depan Guru

“Tujuannya, selain karena PBA masuk rangkaian Assessment Akhir Jenjang, juga untuk melatih daya kreativitas dan inovasi santri dalam Project Based Learning,” terang Kepsek SMP MBS Zam-Zam.

Dijelaskan, sebelum melakukan ujian praktik, santri telah dilatih agar bisa berinovasi. Caranya agar mereka tanggap dan terasah kejeliannya dalam menemukan masalah yang harus diselesaikan. Karena itu, para siswa harus rajin belanja masalah. Adapun lingkup permasalahan yang diangkat terkait dengan tema PBA tahun ini adalah pengolahan sampah.

“Perlu disyukuri juga, semua produk yang dihasilkan, berasal dari bahan sampah di lingkungan sekitar dalam hal ini di pesantren,” tandas Kepsek yang juga Alumni UAD Jogyakarta.

Dalam PBA ini mencakup mapel Sains, sosial dan prakarya. Para santri sesuai kelompok dari setiap kelas, bahu membahu mengerjakan berbagai jenis produk yang baik (thoyibah) itu dengan cara memanfaatkan sampah organic seperti: Pembuatan lilin dan sabun aroma rempah dari minyak jelantah; Pembuatan pupuk cair dari kulit pisang; Pembuatan scrub dari kulit kacang; Pembuatan sabun ramah lingkungan. Sedangkan pemanfaatan sampah anorganik, produk yang dihasilkan meliputi; Briket dari kertas; Ecobrik; Kolase dari tutup botol plastic; Tempat lampu dari botol plastik (botol bagian atas) dan Pot/ tempat pensil dari botol plastik (botol bagian bawah).

Disampaikan salah seorang guru pengampu mapel IPA, Nanda Paranty, bahwa para perwakilan santri dari setiap kelompok mempresentasikan hasil karya masing-masing di hadapan guru pengampunya.

“Semoga melalui kegiatan ini, santri terlatih untuk bekerja sama dengan teman sekelas, yang akan membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan sosial dan kerja tim. Ujian sekolah berbasis proyek ini bukan hanya sekadar evaluasi, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermanfaat bagi santri,” pungkanya. (H)

Informasi Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Sosial Media

4,985FansSuka
3,802PengikutMengikuti
5,719PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

informasi Terbaru