(INFOZAMZAM) – Kurang lengkap rasanya, ketika para penggembira dari wilayah Banyumas dan sekitarnya hanya dapat menyaksikan Pembukaan Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan. Namun, tidak bisa berkunjung ke Muktamar Fair dan Muhammadiyah Innovation Technology Expo (MITE) yang digelar di De Tjolomadoe. Tidak ada sebab lain kecuali karena laju kendaraan terhenti total akibat macet sepanjang jalan antara Stadion Manahan (Surakarta) ke De Tjomadoe (Karanganyar). Padahal jarak sepanjang 7,2 KM itu jika keadaan biasa cukup ditempuh kurang dari duapuluh menit. Tetapi, fakta di lapangan, sebagaimana yang dialami para penggembira dari Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah Banyumas, dari separuh jarak tempuh itu (dari tempat parkir Bus di sebrang USAHID SOLO) ke De Tjolomadoe ternyata memakan waktu hingga lima jam lamanya. Bus bergerak terbata-bata dari ba’da Dhuhur, hingga di depan gerbang lokasi Muktamar Fair telah masuk waktu Maghrib.
Sehingga disepakati untuk langsung mencari rest area untuk salat maghrib dan pulang. Beruntung beberapa personil yang memilih naik GojekMu dari tempat parkir bus ke lokasi bazar, sehingga bisa mengunjungi stand-stand baik di Muktamar Fair yang terdiri dari Zona 1 s.d 8 dan stand Muhammadiyah Innovation & Technology Expo (MITE) di museum gula De Tjolomadoe. Keseluruhannya berjumlah 500 stand.
Salah satu tokoh Muhammadiyah Banyumas yang juga mengalami hal serupa, yakni tidak bisa berkunjung ke arena bazar akibat terdampak macet itu, adalah Prof. Dr. Dailamy, SP. Beliau melalui chat WA yang disampaikan ke Bapak Suyatman (PDM), memberitahukan atas kendala yang dialami oleh sesama peserta ataupun penggembira Muktamar khususnya dari wilayah Banyumas.
“Maaf Mas Fauzi sy bersama mas Umar maunya ingin lihat anak2 md bms yg tampil di arena banjar mktmr di colomadu.Tapi dah susah paya sampai clmd, tidak dpt masuk arena. jd ya terus bablas,” tulis Prof. Dailamy yang diteruskan ke grup sebagai pemberitahuan. Kemudian mengirimkan chat WA lagi secara terperinci. (baca screenshot-nya).
Sebagaimana diberitakan di media utama Muhammadiyah baik TvMu, Web dan medsos Muhammadiyah, acara Muktamar Muhammadiyah 2022 di Solo dilaksankan di tiga lokasi. Yaitu Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Stadion Manahan Solo, hingga De Tjolomadoe (Karanganyar).
Seperti Malam Mangayubagyo Muktamar, pada Jum’at (18 November 2022) Pukul 19.00 – 22.00 WIB berlokasi di Edutorium UMS. Sedangkan Sidang Tanwir & Muktamar Aisyiyah pada Jum’at – Ahad (18-20 November 2022) di Kampus UMS.
Sidang Tanwir & Muktamar Muhammadiyah pada Jum’at- Senin (18-21 November 2022) di Edutorium UMS. Expo Aisyiyah pada Kamis – Senin (17-21 November 2022) setiap Pukul 09.00 – 22.00 WIB di Kampus UMS.
Pembukaan Muktamar pada Sabtu (19 November 2022) Pukul 08.00 – 11.30 WIB di Stadion Manahan. Sedangkan Muktamar Fair & Muhammadiyah Innovation & Technology Expo (MITE) pada Kamis – Sanin (17-21 November 2022) setiap Pukul 09.00 – 22.00 WIB berlokasi di De Tjolomadoe.
Muktamar Muhammadiyah merupakan forum permusyawaratan tertinggi bagi persyarikatan Muhammadiyah yang diselenggarakan lima tahun sekali. Pada Muktamar ke 48 ini dibuka oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo dan ditutup oleh Wakil Presiden RI, Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin.
Pembukaan Muktamar Fair dan MITE dilakukan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si; Bupati Karanganyar, Drs. H. Juliyatmono, M.M., Ketua Panitia, Drs. Marpuji Ali, M.Si., dan Ketua Panitia Penerima, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., Jajaran Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah & Aisyiyah se-Indonesia, beserta masyarakat umum.
Bapak Marpuji Ali selaku Ketua Panitia Muktamar menyampaikan bahwa acara Muktamar Fair dan MITE adalah salah satu kegiatan dalam rangka menyongsong Muktamar ke-48 Muhammadiyah & Aisyiyah.
“Acara ini adalah salah satu di antara kegiatan muktamar ke-48. Ada bazar dari Muhammadiyah dan masyarakat setempat dalam rangka menyongsong muktamar,” ucapnya.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mewakili pemerintah Kabupaten Karanganyar menyampaikan selamat datang dan terima kasih atas penyelenggaraan Muktamar Fair dalam rangka menyukseskan kegiatan Muktamar.
“Muhammadiyah adalah organisasi besar yang memiliki kemandirian luar biasa. Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta adalah wujud nyata lambang matahari yang menggerakkan siapapun dan matahari tidak pernah berhenti mencerahkan kehidupan di bumi ini,” ucap Juliyatmono dengan penuh semangat.
Beliau juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah telah melahirkan Indonesia dan Muhammadiyah tidak mudah terpengaruh dengan kondisi pemerintahan Indonesia.
“Muhammadiyah telah melahirkan Indonesia dan Muhammadiyah tidak mudah terpengaruh dengan kondisi pemerintahan Indonesia. Sehingga seluruh kegiatan, banyak sumber daya manusia yang disumbangkan,” ucap Bupati Karanganyar itu.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir yang menyatakan bahwa acara Muktamar Fair ini diharapkan menjadi momentum untuk semakin mengakselerasi, memobilisasi, dan kapitalisasi aktivitas ekonomi, teknologi dan inovasi.
“Kita harapkan ke depan kegiatan seperti ini dijadikan kegiatan sehari-hari berekonomi, berbisnis, berteknologi dan berinovasi agar kita lebih produktif lagi,” ucap Haedar.
Selain itu, Prof. Haedar menyebut momentum ini dijadikan kompor pemanas kita dalam melaksanakan 3 tugas tadi. “Kalau kegiatan kuat wawasan teknologi luas dan inovasi banyak dihasilkan, maka kegiatan dakwah juga menjadi lebih mudah dan Muhammadiyah juga semakin meluas,” jelas Haedar.
Acara dilanjutkan dengan pembukaan secara simbolis oleh Prof. Haedar Nashir dengan menekan layar LED di panggung bersama Kyai Marpuji Ali, Bupati Karanganyar, dan Ketua Panitia Penerima. Selanjutnya Prof. Haedar beserta tamu mengunjungi salah satu stand di Muktamar Fair dan langsung menuju ke lokasi MITE di musem pabrik gula De Tjolomadoe. (H/Medsos)