Tabligh Akbar Memeriahkan Muktamar 48 Kolaborasi PCM Cilongok Dengan Pontren Modern Zam-Zam
(INFOZAMZAM) – Kegiatan Tabligh Akbar sambut Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah diselenggarakan secara bersama oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Cilongok dengan Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah pada Ahad Pon (13/11/2022). Dalam kegiatan ini juga digelar Pelantikan Pengurus Cabang TSPM Kecamatan Cilongok periode 2022-2023, yang dilakukan oleh Ketua Pimda TSPM 041 Kabupaten Banyumas, Ustadz M. Thoriq, Nur I., M.Pd. Sedangkan ceramah inti disampaikan oleh Sekjen ITMAM Indonesia, K.H Muhammad Nashirul Ahsan, Lc. Usai pengajian dilanujutkan Launching Zam-Zam Mart dan Poskestren di Kampus 2.
Dalam uraian ceramahnya yang disiarkan langsung melalui chanel Youtube Ponpes ZamZam Official, KH. Nashirul Ahsan mengajak para orang tua dan hadirin agar memastikan putra-putrinya atau cucunya untuk dididik di Pondok Pesantren (Pontren). Menurutnya, setidaknya ada lima keunggulan bagi anak yang dididik di Pontren. Pertama, di pesantren anak-anak dapat ditanamkan pemahaman agama yang lebih baik, tidak sekadar memiliki pengetahuan agama. Sebab melalui pemahaman agama itu, sebagaimana janji Allah, bahwa seorang hamba dikehandaki menjadi baik dengan cara dianugerahi pemahaman dalam hal agama. Kedua, Pontren lebih terbuka luas untuk mencetak generasi menjadi lebih baik/ unggul. Alasannya, kurikulum pesantren lebih lengkap, dan tidak ditemui di sekolah selain pesantren. Dalam penguasaan mapel umumpun, pesantren membekali pengetahuan dan kemampuan berbahasa asing sebagai modal bagi santri agar mampu berkompetisi diterima di PTN maupun studi lanjut di luar negeri. Ketiga, di dalam pesantren bisa menjaga al Qur’an (mukhafadzul qur’an) dan memahaminya melalui kemampuan bahasa arab dan pelajaran tafsir yang diterimanya. Selanjutnya bisa mengamalkan dan mengajarkan kepada orang lain. Keempat, selain anak-anak pesantren dapat menjaga ibadah wajib termasuk salat lima waktu berjamaah, juga dapat menjaga perbuatan-perbuatan sunah (mukhafadzatu annawafil). Seperti salat sunah selain rawatib, salat duha, tahajud dan puasa sunah. Kelima, kehidupan di pesantren dapat berkumpul dengan orang-orang pilihan (Mushahabatul ahyar). Hal ini akan menuntun anak menuju kepada berteman dengan orang-orang baik (saleh).
Sebelum ceramah, didahului dengan sambutan dari PCM Cilongok yang diwakili oleh Sekretaris PCM Cilongok, Bapak Sudiro, S.Pd., dan sambutan dari Direktur Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah, ustadz Arif Fauzi, Lc., M.Pd yang mengawali dengan laporan perkembangan Pontren Modern Zam-Zam terkini. Salah satunya dengan mengucap syukur alhamdulillah, kegiatan seleksi PSB Gelombang 1 yang diikuti sebanyak 311 calon santri telah berjalan dengan tanpa kendala. Serta penyampaian syukur atas perkembangan Pontren secara keseluruhan, sehingga kini masuk dalam kategori sebagai Pontren terbesar kedua di lingkungan Muhammadiyah setelah PPM MBS Yogyakarta.
“PontrenMu bisa maju karena dukungan dari warga Persyarikatan Muhammadiyah,” katanya. Terkait kegiatan seleksi PSB, beliau meyakinkan kepada warga persyarikatan, katanya, Insya Allah Panitia mempertimbangkan, ketika ada kader-kader dari persyarikatan Muhammadiyah yang terbaik. Bisa saja pimpinan ranting, pengurus cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah mengirimkan kader terbaiknya. “Karena itu akan menjadi aset yang sangat mahal. Sebab ketika kader itu mondok di Pontren Modern Zam-Zam selama enam (6) tahun, tentu kelak akan kembali ke warga persyarikatan Muhammadiyah,” terang ustadz Arif.
Beliau juga menjelaskan mengenai sistem pengkaderan yang dilakukan Pontren. “Bentuk kaderisasi yang ada di Pontren di antaranya adalah menyekelohkan alumni pontren. Ini bukan sekadar data kosong, kami membiayai bekerja sama dengan Persyarikatan Muhammadiyah bersama LazisMu. Para alumni itu dikirim untuk studi lanjut di Sudan. Kelak mereka akan kembali ke Pontren dan kembali ke Muhammadiyah dengan ilmu dan segala kompetensinya,” paparnya.
Adapun serangkaian acara yang mengawali kegiatan ini, tak lain penampilan para santri putri dengan beragam kemampuan khas kepondokan. Antara lain, kumandang Nadhom Imriti (mini), meski hanya 24 baris dari 254 baris yang ada. Namun alunan itu sangat membuat hadirin dan pemirsa terpukau. Perwakilan santriwati dari kelas XI KMI 2 itu mengumandangkan nadhom Imriti hanya bagian awal sampai dengan bab Kalam. Selanjutnya tampilan pidato Bahasa Inggris oleh santriwati kelas XI KMI 2, Salsabila Maulidia yang kini menjadi Ketua PR IPM Zam-Zam Putri. Ada juga sajian Tasmi’ dan Sambung Ayat dari empat santriwati kelas Khotimin. Kemudian menutup sesi pra acara dimeriahkan dengan atraksi Tari Ratoh Jaroe (Saman) dan Pelantikan Pengurus Cabang TSPM kecamatan Cilongok dan Koor lagu-lagu mars Muhammadiyah dan ortom serta mars Muktamar oleh padusa PR Aisyiyah Karanglo maupun santri Pontren Zam-Zam Putri. (h)