(PPM ZAMZAM) – Ri’ayah Bagian Bahasa Pondok Pesantren Modern (PPM) Zamzam Putri menyelenggarakan kegiatan Pembukaan Muhadhoroh, pada Sabtu (8/10/2020), di Aula Pondok Putri. Menurut Ketua Panitia yang juga Kabag Bahasa Putri, Ustadzah Alfia Nur Cahyaningsih, kegiatan Muhadhoroh sebagai salah satu ajang untuk mengembangkan bakat yang dimiliki para santri dalam mengasah kemahiran seni berbicara (pidato).
“Ini merupakan ajang kreativitas untuk meningkatkan keterampilan dan mengembangkan seni berkomunikasi dengan orang lain. Ajang ini sebagai puncak dari kegiatan yang secara rutin dilaksanakan sepekan sekali bagi seluruh santri. Kemudian pada akhir tahun digelar acara untuk menampilkan kemampuan retorika para santriwati melalui Muhadhoroh Kubro,” kata Ustadzah Alfia.
Dijelaskan, pada tahun pelajaran 2020/ 2021 acara Pembukaan Muhadhoroh dilaksanakan secara langsung (ofline) bagi santri putri kelas 12 dan para undangan, sedangkan bagi santri kelas 7 s.d 11 serta masyarakat dunia mengikuti secara daring baik melalui Channel You tube: Ponpes Zamzam Official, facebook: Ponpes Zam Zam dan IG: ipmzamzamputri.
Mudir PPM Zamzam Muhammadiyah Cilongok, ustadz Arif Fauzi, S.Pd.I., Lc., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai latihan untuk mengasah kompetensi santri agar memiliki salah satu persyaratan untuk menjadi alumni ponpes yaitu seorang santriwati atau santriwan yang memiliki kompetensi di dalam berdakwah menyerukan kebenaran dari Allah azza wa jalla.
“Kegiatan ini memang kegiatan yang di-setting oleh pesantren, dari kelas 7 sampai kelas 12 untuk membekali santri agar mahir di dalam melaksanakan dakwah illallahi azza wajalla, dan bagi santriwan/ wati kelas 11 akan mengikuti program dakwah yang dilaksanakan setiap Ramadhan dan dikirim ke daerah-daerah. Di situ para santri akan berinteraksi dengan masyarakat. Jadi laboratorium yang berada di Ponpes ini adalah laboratorium yang harus dimanfaatkan sebelum santri dikirim melaksanakan dakwah di masyarakat ataupun dakwah yang dilakukan secara mandiri di rumah,” papar ustadz Arif.
Di era millenial ini, lanjut Ustadz Arif, dakwah bukan hanya dilakukan secara offline yang dihadiri oleh kaum muslimin atau muslimat, tetapi sekarang juga kita dipaksa dan memang dituntut untuk menjadi mahir dan lihai di dalam berdakwah dan masuk ke dunia online ataupun media sosial.
Dalam kontes pidato yang meliputi Pidato Bahasa Indonesia, Pidato Bahasa Arab dan Pidato Bahasa Inggris, juga diisi dengan kreativitas para santri putri berupa musik kaleng bekas, drama berbahasa Arab logat ‘Ngapak’, Puisi dan fragmen bertema kegiatan Pendidikan di saat pandemi Covid-19. (h)