(PPM ZAMZAM) – Bersyukurlah bagi para orang tua yang putra-putrinya di era sekarang tengah belajar dan dididik di pesantren. Sebab lingkungan pesantren merupakan wahana pendidikan yang representatif dalam upaya pembentukan karakter dan penanaman sikap keseharian yang islami bagi para santri. “Contoh paling nyata, pesantren mengajarkan kita untuk selalu bersabar. Itu salah satu contoh yang tidak gampang, jika dibandingkan dengan fenomena kehidupan remaja kekinian yang segala sesuatu maunya serba instan. Pada hakekatnya hidup di pesantren itu paling nyaman. Pokoknya, tiada hidup paling indah, kecuali hidup di pesantren. Satu hal yang perlu disyukuri juga, anak mondok itu merupakan rejekinya orang tua juga,” cetus Founder Yayasan Gerbang Tinatar Windujaya, Bunda Nisa Islami, M.Pd.I ketika memberikan tausiyah di hadapan para santri putri Pondok Pesantren Modern (PPM) Zamzam Muhammadiyah Cilongok, dalam Seminar Kemuslimahan (SEMUSIM) dengan tema, ‘Muslimah Ceria, Muslimah Sehat, Muslimah Sejati’, pada Kamis, (11/03/ 2021) di aula pondok putri.
Dijelaskannya, dengan bermacam ujian yang harus dihadapi selama berada di pesantren, semua itu sebagai satu upaya agar para santri mampu memahami diri dan memiliki kekuatan moral, sehingga tumbuh menjadi sosok-sosok wanita yang dirindukan surga. Maka dengan penuh semangat Bunda Nisa mengajak para santri dan para muslimah pada umumnya agar siap bersama-sama berjuang untuk meraih tempat penuh kenikmatan di akhirat kelak itu.
“Jadilah sosok-sosok wanita yang menyerupai putri kesayangan seperti Fatimah cucu Rasulullah, tumbuhlah sebagai remaja sesuci Maryam, dan menjadi menjadi istri setia seperti Khadijah,” panjatnya memotivasi.
Adapun dari tujuh ciri yang harus ada pada wanita yang dirindukan syurga yakni, suka membaca al Qur’an, selalu menjaga lisan (hindari gosip), peka sosial, rajin puasa baik wajib maupun sunah, hanya cinta kepada suami (bucin suami), punya banyak anak dan pandai menjaga hati suami. Selain memaparkan hikmah berharga atas peristiwa Isra Mi’raj nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassallam, tausiyah Bunda dari empat orang anak ini disajikan dengan bahasa komunikatif, gaya tutur kekinian yang disertai data kongkrit fenomena kehidupan remaja masa kini pada sisi yang mengkhawatirkan.
Menurut Kepala Bagian Taujih Putri, Ustadzah Siti Chomsiyah, S.Pd.I., kegiatan ini merupakan salah satu agenda tahunan dari Bagian Taujih Putri PPM Zamzam yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Besar Islam Isra Mi’raj 1442 H.
“Tujuannya untuk memberikan pengetahuan dan mau’idzhoh hasanah kepada para santri putri agar semakin memahami bagaimana menjadi seorang muslimah yang berkarakter, ceria, sehat dan muslimah sejati atau muslimah yang sebenar-benarnya,” terang Ustadzah Siti selaku penanggung jawab kegiatan.
Sementara Ketua Panitia, Ustadzah Ernie Ulviatun, S.Pd., mengatakan bahwa Semusim ini dilaksanakan secara offline bagi santri perwakilan beberapa kelas yang sudah berada di pesantren, mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19, namun disiarkan secara langsung melalui IG IPM Putri, sehingga para santri yang masih di rumah dapat mengikuti tausiyah secara online. (h)