(PPM ZAMZAM) – Pandemi Covid – 19 belum berakhir. Penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) semester dua secara tatap muka masih berisiko. Salah satu ikhtiar yang paling mungkin dilakukan dengan pembelajaran secara daring. Lantas bagaimana penerapan kurikulum yang dianggap efektif di masa pandemi ini? Terlebih dengan dihapusnya Ujian Nasional yang tentunya berdampak kepada orientasi belajar mengajar. Untuk menjawab itu Pondok Pesantren Modern (PPM) Zamzam Muhammadiyah Cilongok menyelenggarakan In House Training (IHT) bagi asatidz dengan tema ‘Menumbuhkan Semangat Pembelajaran di Era Covid -19 dan Merdeka Belajar’, menghadirkan pembicara Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Riyadi, S.Pd., dan Pengawas SMP Unit Kerja Dindik Kabupaten Banyumas, Ida Yuningsih, S.Pd. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, Rabu-Jumat, (6-8/01/2021) di Aula SMPM komplek Perguruan Muhammadiyah Cilongok.
Kepala HRD-PR PPM Zamzam, Ustadz M. Djohar, M.Pd., dalam sambutan pembukaan IHT menyampikan tujuan dari kegiatan ini, bahwa kurikulum di masa pandemi ini perlu diketahui asatidz/at, karena di masa Pandemi ini harus menghasilkan produk perangkat pembelajaran, berupa Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP).
“Diharapkan pada akhir bulan ini RPP (Januari, red,) sudah jadi. Perangkat pembelajaran itu disesuaikan dengan penyederhanaan kurikulum di masa Covid -19 ini. Selain itu, dengan tidak adanya Ujian Nasional, itu pasti akan berdampak kepada proses belajar mengajar. Oleh karena itu, kita harus menyesuaikan,” katanya.
Lantas, lanjut Ustadz Johar, akan muncul beberapa pertanyaan terkait itu. Setelah UN tidak ada, KBM-nya mau seperti apa? Bagaimana strategi belajar dan lainnya? Apa yang harus diraih? Kalau dulu siswa berlomba-lomba untuk meraih nilai UN. Sekarang berlomba-lomba untuk apa? Itu beberapa hal yang harus dicermati bersama. Dalam kegiatan ini juga dibahas tentang gagasan Mendikbud mengenai Merdeka Belajar serta Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) sebagai pengganti UN.
“Sekarang UN diganti dengan AKM. Kompetensi minimum itu apa? Itu kan merupakan salah satu dari arah pendidikan kita. Bagaimana cara menyusun soalnya dan soalnya seperti apa. Karena itu adalah merupakan salah satu indikator, sampai karakter dan lainnya. Informasi seperti ini sangat penting bagi kita
Direktur PPM Zamzam, Ustadz Arif Fauzi, S.Pd.I., Lc., dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa kegiatan IHT merupakan hal penting sebagai kelanjutan kegiatan sebelumnya.
“Pertemuan ini sangat penting, kemarin dimulai silaturrahmi, kordinasi kewadiran dan pelatihan. Mudah-mudahan cukup untuk menyiapkan kita semua agar lebih baik untuk semester yang kedua. Anak-anak belum dihadirkan karena risiko sangat besar. Mudah-mudahan nanti muncul inovasi – inovasi dalam pembelajaran jarak jauh, yang prinsipnya adalah mudah, menggembirakan dan menyenangkan. Kalau kita menyenangkan orang lain, insya Allah ada pahalanya,” kata Ustadz Arif.
Disampaikan pula bahwa, kesempatan di IHT ini adalah kesempatan untuk berbenah, meningkatkan kompetensi. “Jangan sampai status kita sebagai guru menghentikan kita untuk belajar lebih. Karena ilmunya Allah Subhanahu wata’ala itu belum bisa kita ambil semuanya. Meskipun kita sudah jadi profesor, Doktor ataupun kyai haji. Masih banyak ilmu-ilmu yang belum kita gali,” tandasnya.
Ustadz Arif juga mewanti-wanti kepada para asatidz agar senantiasa meningkatkan kompetensi, sekalipun sudah bertahun-tahun mengajar mapel tertentu, bahkan mungkin materi itu sudah hafal di luar kepala, tetapi harus tetap digalakkan semangat dan niat belajar lebih agar pengetahuan-pengetahuan lain tidak terhalang. Karena di pesantren para santri tidak hanya belajar di kelas, tetapi belajar juga dari kehidupan. Bahkan mereka melihat akhlaknya para ustadz/ah semuanya.
“Maka para ulama menjelaskan, al a’dab qobla i’lm. Anak-anak itu akan melihat terlebih dahulu akhlak kita sebelum mengambil ilmunya. Kalau akhlaknya bagus, karakternya bagus, adabnya bagus, pendidikan semua bagus, maka anak-anak akan mengambil ilmunya dan mengambil akhlaknya,” paparnya. (h)