27.9 C
Purwokerto
Kamis, 18 April 2024
spot_img

AGENDA P5 HARI KE-3: Santri Mengenali Warisan Budaya di Banyumas

(INFO ZAMZAM) – Implementasi Kurikulum Merdeka yang dilakukan oleh Tim Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMP MBS ZAM-ZAM –Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok di semester ganjil ini mengambil dua tema yaitu Kearifan Lokal dan Bangunlah Jiwa dan Raga. Menurut Ketua P5, Ustadz Jamal Linggar Setiawan, S.Pd., pada tema ‘Kearifan Lokal’ terdiri dari tiga subtema, yaitu ‘Eksplorasi Kuliner Cilongok’, ‘Wisataku, Potensi Daerahku’ dan ‘Bangunan Bersejarah, Warisan Banyumasku’. Agenda hari ke-3, pada Rabu, (7/09), para santri melakukan dua dari tiga tempat tujuan obyek wisata yang dijadwalkan.

“Kedua tempat itu untuk santri putra ke Museum Wayang Banyumas, sedangkan santri putri ke Manggala Ranch. Sedangkan jadwal ke Obyek Wisata Taman Mas Kemambang Purwokerto, InsyaAllah Jum’at, (9/09) lusa,” kata Ustad Jamal.

 Mit0573  Mit0632  Mit0640  Mit0646  Mit0652 Mit0658

Sedangkan pada projek wisataku, potensi daerahku, sebagaimana dikatakan Koordinator Subtema Wisata, Ustadzah Nurul Faizah, S.Pd.I. yaitu bertujuan untuk mengembangkan potensi dan kesadaran peserta didik.

“Agar dalam diri para santri tertanam karakter dan dapat merasakan sebagai bagian dari warga negara yang dapat berkontribusi untuk mengenalkan objek wisata,” terang Ustadzah Nurul.

Dijelasakan dia, projek ini dimulai dengan pengenalan objek wisata dan jenis-jenis objek wisata secara umum. Selanjutnya peserta didik melakukan observasi dan kunjungan ke objek wisata yang dituju. Kemudian peserta didik menuangkan aksi nyata mereka terhadap karya yang akan dibuat seperti dalam bentuk poster, flyer, majalah dinding (mading), artikel, montage dan video.

Ketika santri putra berkunjung ke Museum Wayang area wisata di sekitarnya, selain didampingi para ustadz, juga dipandu langsung oleh petugas Museum Wayang, Trijono Indra W. Darinya para santri mendapatkan penjelasan singkat terkait ikon-ikon sejarah yang ada di ruang pamer museum.  Para santri juga diberi kesempatan untuk berinteraksi dalam bentuk tanya jawab di ruang terbuka area museum yang  terletak di Komplek Pusat Pemerintahan Banyumas Tempo Dulu yang berlokasi di Kecamatan Banyumas.

Pertanyaan santri dimulai dari kapan Meseum Wayang Sendangmas diresmikan, serta pejabat yang meresmikan, ada juga santri yang bertanya mengapa tokoh wayang Bawor dijadikan simbol atau ikon Banyumas, hingga tentang apa perbedaan sebutan Bagong dan Bawor. Satu-persatu pertanyaan dijawab secara singkat, runtut serta penuh keakraban, sehingga para santri meresponnya dengan suka cita.

“Sasaran pengunjung Museum Wayang ini lebih banyak untuk outing class bagi para pelajar. Tujuannya untuk pemahaman budaya, melalui pengenalan museum wayang dan sejarahnya, termasuk memperkenalkan sejarah Banyumas,” terang Trijono.

Dijelaskan juga bahwa koleksi museum tidak hanya berupa jenis wayang yang merefleksikan lintasan sejarah, melainkan juga sejumlah alat bantu pertunjukkan wayang seperti blencong sebagai alat tata cahaya, gamelan sebagai alat musik wayang baku, calung sebagai alat musik gagrag Banyumasan hingga pakeliran atau layar. Selain itu terdapat koleksi benda-benda purbakala yang ditemukan di sekitar kabupaten Banyumas dan rumah lengger Banyumas. (h)

Informasi Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Sosial Media

4,985FansSuka
3,802PengikutMengikuti
5,719PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

informasi Terbaru