Manfaat support system bagi individu dalam kehidupan, yakni sebagai penyemangat untuk menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan yang muncul di lingkungannya setiap beraktivitas. Support system merupakan segala dukungan baik yang didapat dari orang lain, teman, keluarga, rekan kerja, masyarakat, maupun dari dalam diri sendiri. Namun, sebanyak apapun support system dari luar, jika dari dalam diri sendiri lemah bahkan menolak, maka dapat berakibat benturan persoalan. Support system terbaik adalah dari diri sendiri. Idealnya bagi setiap muslim harus mampu memadukan antara dukungan dari luar dan kekuatan dari diri sendiri, agar dapat mewujudkan kehidupan/ lingkungan beraktifitas ini menjadi ladang yang dipenuhi rahmat Allah Subhanahu wata’ala?
Ustadz Mintaraga Eman Surya, Lc., M.A., ketika memberikan motivasi dan pembinaan kepada segenap asatidz dan karyawan Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok, memberikan jurus-jurus meraih kehidupan yang penuh rahmat Allah yakni melalui tiga cara. Wakil Ketua PD Muhammadiyah ini dalam urainnya mengutip al Qur’an surat al Baqarah ayat 218.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S al Baqarah 218)
Dijelaskannya, manusia yang benar-benar ingin mengharap rahmat Allah subhanahu wata’ala, itu harus memiliki tiga modal, yaitu Iman, hijrah dan jihad. Selanjutnya, kata Ustadz Mintaraga, iman itu dibangun oleh support system. Sedangkan support system itu terwujud dari segala amal perbuatan untuk kebaikan atau kemaslahatan umat yang dilakukan secara kerja sama melalui suatu perkumpulan dalam usaha mencapai satu tujuan tertentu atau Al ‘amalul al-jamaa’i.
“Satu hal yang perlu diingat bahwa kita di hadapan Allah itu bersifat nafasi-nafsi. Meski begitu, akan tetapi butuh adanya amal jama’i. Karena tingkatan amal tertinggi di hadapan Allah subhanahu wata’ala, itu amal jama’i,” katanya menegaskan.
Hal itu diperkuat dengan salah satu hadis Nabi yang diriwatkan oleh Thabrani. “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia lain. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (Syaikh Al Albani mengatakan hadis ini hasan).
Sebagai gambaran, Wakil Ketua Dewan Pembina Pontren Modern Zam-Zam ini memberi contoh, ketika ada kegiatan Jalan Sehat dalam rangka syiar Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang digelar oleh PDM Banyumas, itu diikuti oleh peserta sekitar 7000 an orang. Salah satu motivasinya karena ingin mendapatkan hadiah tiket umroh yang notabene hanya untuk satu pemenang. Padahal jika dipahami bahwa pahala ibadah umrah yang dilakukan selama beberapa hari itu, sebenarnya ada amalan lain yang lebih tinggi nilai pahalanya.
“Ada amalan yang pahalanya jauh lebih utama dibandingkan dengan umrah yang secara hitungan hanya tiga hari. Karena Rasul pernah bersabda, bahwa Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh,” terangnya serya menunjukkan bahwa amalan sosial itu merupakan sebuah support sysem.
Bentuk Support System kedua, tidak ada amalan utama dibanding mengajarkan ilmu (pendidik). Menjadi pendidik itu salah satu modal seorang muslim untuk kelak berhadapan dengan Allah. Sebab keutamaan orang berilmu, apalagi mencetak orang menjadi berilmu, itu kafadhal qamari ‘ala sairul kauwakib, “seperti keutmaan purnama dari bintang-bintang.”
“Keutamaan orang yang berilmu dibanding dengan ahli ibadah, seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, (tetapi) mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mampu mengambilnya, berarti dia telah mengambil keberuntungan yang banyak.” [HR.Abu Dawud (3641), At-Tirmidzi(2682)].
Bentuk Support System ketiga, fakta sekarang, lembaga yang sedang viral dan insyaAllah viral selamanya adalah pesantren, sebab di masa depan yang dibutuhkan bukan semata hard skill, tetapi juga soft skill. Sebab lembaga pesantren seperti Pontren Modern Zam-Zam ini memiliki ciri khas (khususiyah).
Kemudian, cara lain untuk memperoleh kehidupan yang penuh rahmat dari Allah yang dengan hijrah. Hijrah diartikan sebagai kerelaan diri untuk berpisah dengan yang orang-orang atau segala sesuatu yang dicintai dan yang betul-betul disayangai. Hijrah diwujudkan dalam gerakan, (movemen). Sebagaimana falsafah hidup di dunia ini harus selalu bergerak. Karenanya, mtafor syurga diibaratkan ada gerakan yakni mengalir di bawahnya sungai-sungai. Diibaratkan, mikrophon tak akan ada suaranya tanpa ada gerakan listrik. Manusia tak akan hidup tanpa ada gerak saluran darah. Begitu juga alam semesta tak akan stabil tanpa ada gerakan tata surya. Gerakan itu menjadi sebuah keharusan yangd alam istilah kekinian disebutnya sebagai inovasi tiada henti. Adapun ikhtiar ketiga, agar umat Islam mendapatkan rahmat dari Allah yaitu melalui jihad, yakni kerja keras. (h)